Di SITARUPA 2025, Munafri Kukuhkan Komitmen Lindungi Pesantren dan Santri

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 28 Oktober 2025 - 15:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hierarkinews, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menghadiri Silaturahim Munajat Santri dan Ulama Pesantren (SITARUPA) se-Indonesia Timur yang digelar di Balai Manunggal Prajurit Jenderal M. Yusuf, Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Selasa (28/10/2025).

Acara religius yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Santri 2025 itu menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya santri, kiai, dan pimpinan pondok pesantren dari 11 Provinsi di kawasan Indonesia Timur berkumpul di Kota Makassar dalam satu majelis besar.

Dengan mengusung semangat persatuan umat, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang doa bersama seribu santri, tetapi juga memperkuat silaturahmi ulama pesantren.

Serta membuka ruang kolaborasi melalui Pesantren Business Forum sebagai langkah nyata memperkuat kemandirian ekonomi pesantren.

Dalam sambutannya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin yang akrab disapa Appi mengucapkan selamat datang kepada para kiai, ulama, dan santri dari berbagai daerah yang hadir di Kota Makassar. Ia menyebut kehadiran mereka menjadi rahmat bagi kota ini.

“Selamat datang di Kota Makassar, kota lahirnya para pemberani. Kehadiran para santri dan ulama di kota ini tentu membawa harapan besar untuk kemajuan pesantren, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar,” ucap Appi.

Baca Juga :  Tabebuya untuk Makassar Asri, Munafri Serukan Harmoni dan Kebersihan Lingkungan

Di hadapan ribuan santri dan ulama, Munafri menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar, berkomitmen kuat mendukung kemajuan pesantren.

Salah satunya melalui penyiapan Peraturan Daerah (Perda) tentang Sistem Pengelolaan Pesantren, kini sudah dibahas bersama DPRD lewat pandangan umum fraksi, ditargetkan disahkan pada tahun 2026 mendatang.

“Komitmen kami terhadap perkembangan pesantren dan pendidikan Islam sudah kami jalankan,” tuturnya.

“Tahun ini kami telah mengajukan Rancangan Perda Sistem Pengelolaan Pesantren dna dibahas bersama Dewan. Insya Allah akan disahkan DPRD Kota Makassar pada 2026,” lanjutanya.

Ia menjelaskan, Perda tersebut sangat penting untuk memberikan payung hukum bagi keberlangsungan pesantren, termasuk tata kelola kelembagaan, penguatan kurikulum keagamaan, dan perlindungan santri.

“Kami tidak ingin pesantren hanya dijadikan objek atau dikambinghitamkan ketika ada persoalan. Pemerintah harus hadir melindungi santri, para pengajar, dan lembaga pesantren,” tegasnya.

Mantannbos PSM itu menambahkan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam mencegah perpecahan bangsa dan menjaga persatuan umat.

Menurutnya, pondok pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga penjaga nilai moral masyarakat dan perekat persatuan bangsa.

“Kami berharap doa mustajab dari para ulama senantiasa menyertai perjalanan kami dalam membangun kota ini,” tuturnya.

Baca Juga :  Kolaborasi Ulama dan Umara, Jalan Menuju Makassar Maju dan Beradab

Pada kesempatan ini, orang nomor satu Kota Makassar itu menyampaikan bahwa pembangunan Kota Makassar tidak akan berhasil tanpa doa para ulama dan peran kalangan pesantren.

“Di Makassar ini hidup 1,4 juta jiwa. Apa yang kami lakukan sebagai pemerintah tidak akan cukup tanpa doa-doa para ulama,” jelasnya.

Selain itu, Appi juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Kota Makassar.

Menurutnya, Kota Makassar harus menjadi kota yang taat pada agama, sekaligus tetap hidup dalam keberagaman.

“Kami tidak membedakan siapa pun, dari mana pun asalnya. Inilah bingkai toleransi yang harus kita jaga,” tegasnya lagi.

Mengakhiri sambutannya, Appi mengajak seluruh tamu untuk menikmati suasana Kota Makassar dan keramahan warganya.

“Nikmatilah Kota Makassar. Kalau ada hal yang kurang berkenan, sampaikan kepada kami agar kami terus berbenah,” pesan Munafri.

“Ada dua larangan di Makassar. Pertama, dilarang diet. Kedua, dilarang buru-buru pulang. Minimal dua sampai tiga hari tinggal di Makassar, rasakan semilir angin Mamiri dan keindahan Pantai Losari,” tambah Appi disambut tawa peserta.

Berita Terkait

Pemkot Makassar Catat Rekor MURI Lewat Aksi Peduli Kesehatan Gigi
Aliyah Mustika Ilham Hadiri Doa Bersama untuk dr. Abdul Azis: “Beliau Pejuang Kemanusiaan Sejati”
Di Hadapan Menteri Agama, Wali Kota Munafri: Makassar Adalah Kota yang Toleran dan Inklusif
Di Hadapan Pendeta dan Vikaris GPIL, Munafri Titip Pesan Damai untuk Makassar
Munafri Hadiri Maulid Akbar di Majelis Darut Taubah, Ajak Jamaah Perkuat Ukhuwah dan Toleransi
Wali Kota dan Ketua TP PKK Makassar Launching Program BioBerkah 1000 Pipa Biopori Permabudhi
Wali Kota Makassar ke Pulau Samalona, Pimpin Gerakan Jumat Bersih dan Bagi Sembako
Jumat Bersih Serentak Tiga Kecamatan, Munafri Ajak Warga Makassar Jadikan Kebersihan Sebagai Budaya

Berita Terkait

Sabtu, 8 November 2025 - 13:50 WIB

Pemkot Makassar Catat Rekor MURI Lewat Aksi Peduli Kesehatan Gigi

Selasa, 4 November 2025 - 22:55 WIB

Aliyah Mustika Ilham Hadiri Doa Bersama untuk dr. Abdul Azis: “Beliau Pejuang Kemanusiaan Sejati”

Jumat, 31 Oktober 2025 - 08:04 WIB

Di Hadapan Menteri Agama, Wali Kota Munafri: Makassar Adalah Kota yang Toleran dan Inklusif

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Di Hadapan Pendeta dan Vikaris GPIL, Munafri Titip Pesan Damai untuk Makassar

Selasa, 28 Oktober 2025 - 15:18 WIB

Di SITARUPA 2025, Munafri Kukuhkan Komitmen Lindungi Pesantren dan Santri

Berita Terbaru

Daerah

Gerakan Pangan Murah Warnai HUT ke-418 Kota Makassar

Rabu, 12 Nov 2025 - 12:20 WIB