hierarkinews.com, Makassar – Milenial mendominasi dan akan berperan penting pada Pemilihan kepala daerah (Pilkada) kabupaten/kota di sulawesi selatan yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.

Partisipasi aktif mereka dalam Pilkada nanti akan mampu menentukan arah pembangunan daerah kedepannya. Milenial saat ini dinilai memiliki kecenderungan untuk tidak terlibat atau bahkan apatis.

Namun dengan adanya akses kemudahan dalam Platform media sosial melalui tren, politik dinilai berhasil masuk dan mempengaruhi opini publik lewat Platform media sosial, termasuk dunia politik, kebijakan, bahkan pemilu.

Akibat dari kemudahan tersebut, terdapat berbagai reaksi baik positif maupun negatif.

Para milenial bisa menciptakan arah pembangunan dan politik kedepannya. Artinya milenial bisa sangat menentukan dalam siapa yang akan terpilih dalam pilkada,

Terry menyebut berdasarkan data Pemilu 2024 yang lalu, ada sekitar 1,9Jt lebih pemilih milenial dari keseluruhan pemilih di Sulawesi Selatan.

Untuk itu, potensi besar ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh kaum milenial itu sendiri. Partisipasi dalam Pilkada mendatang dapat membawa perubahan kehidupan mereka ke arah yang lebih baik.
Jadi kalau mereka tidak ikut berpartisipasi, maka yang rugi para milenial itu sendiri.

Jika mereka aktif terlibat berpartisipasi maka yang diuntungkan para milenial itu sendiri. Program pembangunan seperti lapangan pekerjaan dan lain sebagainya.

Terry berpendapat milenial menggunakan media sosial sebagai platform untuk menyuarakan pandangan politik mereka.

Platform media sosial digunakan untuk menyampaikan kritik terhadap kandidat, partai politik, hingga sistem politik.

Contohnya yang banyak di jumpai di media sosial, terdapat para milenial yang menggunakan humor, meme, dan satire politik sebagai cara untuk mengekspresikan ketidak puasan mereka terhadap politik dan saya harap para milenial dapat ikut aktif berpartisipasi dengan menggunakan hak suaranya dengan bijak.