Mundur dari DPR, Suara Saraswati Sebagai Pejuang Hak Generasi Akan Terus Bergema di Ruang Demokrasi

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 12 September 2025 - 17:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hierarkinews, JAKARTA — Senayan kembali kehilangan satu suara muda. Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, menyatakan mundur dari jabatannya, sebuah keputusan yang mengejutkan sekaligus menyisakan ruang refleksi atas dinamika politik kita hari ini.

Bagi Muh Fariz Zainal Islami, Ketua Umum HMI Cabang Maktim 2022-2023 sekaligus mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia, keputusan Saraswati bukan sekadar manuver politik personal. Ini adalah cermin dari betapa tidak nyamannya ruang demokrasi bagi mereka yang benar-benar ingin memperjuangkan kelompok marginal.

“Rahayu Saraswati bukan hanya anggota dewan. Ia adalah simbol dari generasi muda, perempuan, dan pejuang hak penyandang disabilitas. Ketika sosok seperti dia memilih mundur, kita perlu bertanya: apa yang salah dalam sistem kita?ada kah yang berucap lantang untuk hak anak muda?” ujar Fariz.

Baca Juga :  Dekranas ke-46 Bakal Hadirkan Kepala Daerah se-Indonesia, Makassar Masuk Radar Kota Tuan Rumah

Bagi Fariz, politik semestinya menjadi ruang pengabdian—bukan jebakan opini publik atau tekanan elite yang kerap mempersempit langkah progresif. Saraswati, dalam catatan, telah banyak berkontribusi terhadap isu-isu yang kerap terabaikan: dari perlindungan anak, aksesibilitas bagi disabilitas, hingga pemberdayaan perempuan dan partisipasi generasi muda dalam ruang kebijakan.

“Ia membawa wacana-wacana yang jarang terdengar di ruang parlemen. Bukan sekadar duduk, tapi bertindak. Ketika suara seperti ini memudar, kita justru kehilangan denyut kemanusiaan dalam demokrasi,” tambah Fariz.

Menurutnya, kritik terhadap pernyataan Saraswati seharusnya tidak dipisahkan dari rekam jejak panjangnya dalam memperjuangkan keadilan sosial. Fariz menilai bahwa dalam ruang publik cara berpikir bersuara dengan konsisten dalam mengawal isu adalah pmebelajaran yang baik dari seorang saraswati.

Baca Juga :  Rekrutmen Pendamping Desa Baru Dimulai Akhir 2025, Pemerintah Targetkan 35.000 Pendamping di Tahun 2026

Fraksi Gerindra memang menyatakan hormat atas keputusan tersebut, sambil menunggu proses internal. Namun bagi Fariz, ini menjadi pengingat bahwa partai politik belum sepenuhnya ramah terhadap kader-kader muda yang punya visi transformatif.

“Jabatan bisa hilang, tapi semangat tak boleh padam. Saya yakin Saraswati akan terus memperjuangkan hak-hak kelompok rentan—entah dari dalam sistem, atau di luar,” tegas Fariz.

Kini, publik harus jernih melihat ini bukan sebagai pengunduran diri biasa, tapi sebagai momen krusial untuk mengevaluasi wajah politik kita. Apakah kita masih punya ruang bagi idealisme? Ataukah justru kita perlahan mendorong pergi mereka yang datang dengan ketulusan?

Berita Terkait

Wamendagri Bima Arya: Kota Makassar Jadi Contoh Nasional Digitalisasi Pelayanannya
Makassar Sambut PIMNAS 2025: Ajang Ilmiah Mahasiswa Terbesar se-Indonesia
Wali Kota Makassar Sambut Kirab Taruna AAL 2025, Tekankan Pentingnya Jaga Kedaulatan Laut
Kemensos Puji Makassar, Kampung Siaga Bencana Jadi Jadi Role Model Nasional
Makassar Raih Penghargaan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index Awards 2025
Saraswati Mundur, Abdul Hakam: Hilangnya Sebuah Suara, Retaknya Representasi Anak Muda dan Perempuan
Tito Karnavian: Siskamling Makassar Bisa Jadi Contoh Nasional
Rekrutmen Pendamping Desa Baru Dimulai Akhir 2025, Pemerintah Targetkan 35.000 Pendamping di Tahun 2026

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:10 WIB

Wamendagri Bima Arya: Kota Makassar Jadi Contoh Nasional Digitalisasi Pelayanannya

Rabu, 24 September 2025 - 11:25 WIB

Makassar Sambut PIMNAS 2025: Ajang Ilmiah Mahasiswa Terbesar se-Indonesia

Minggu, 21 September 2025 - 16:29 WIB

Wali Kota Makassar Sambut Kirab Taruna AAL 2025, Tekankan Pentingnya Jaga Kedaulatan Laut

Minggu, 21 September 2025 - 14:00 WIB

Kemensos Puji Makassar, Kampung Siaga Bencana Jadi Jadi Role Model Nasional

Kamis, 18 September 2025 - 16:54 WIB

Makassar Raih Penghargaan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index Awards 2025

Berita Terbaru