hierarkinews.com, Bontang – 7 Mei 2024. Anak muda kembali berkumpul di Kota Bontang, Event yang diselenggarakan oleh Lamin Muda Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kota Bontang ini menandai kehadiran 35 pemuda dan pemudi dari sembilan kabupaten/kota di Indonesia. Mulai dari Makassar, Banjarmasin, Sidoarjo, Sampit, hingga wilayah Kaltim seperti Bontang, Balikpapan, Samarinda, Kutai Timur, dan Berau. Yang terbagi menjadi dua tempat pengabdian yaitu di Lok tunggul dan Desa Wisata Tihi-tihi mereka bersama-sama meramaikan kegiatan yang dilangsungkan dari 2 hingga 8 Mei 2024 ini.
Pada kesempatan ini, Agus Pratama Saputra yang merupakan Mahasiswa Universitas Hasanuddin, Kota Makassar yang melakukan pengabdian lok tunggul. Agus dalam wawancaranya menuturkan, ada beberapa program yang kami laksanakan agar bisa berdampak langsung ke masyarakat.
“Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan pentingnya menjaga lingkungan, Youth Summer Camp telah melaksanakan kegiatan cek kesehatan gratis sebagai salah satu kegiatan utama. Melalui program ini, Youth Summer Camp memberikan kesempatan kepada masyarakat khusunya masyarakat Lok tunggul untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka secara menyeluruh, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman akan pentingnya menjaga kesehatan dan juga melaksanakan kegiatan peduli lingkungan dari usia dini di SD dan masyrakat umum,” tuturnya, Senin (6/5/2024) malam.
Dikatakan Agus, demi menumbuhkan pentingnya kesadaran lingkungan. Dengan menciptakan tote bag ecoprint dari bahan ramah lingkungan, peserta berupaya meminimalisir penggunaan limbah plastik yang merusak lingkungan. Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus mendukung gerakan global untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Selain gerakan peduli lingkungan, para peserta Youth Summer Camp juga menekankan pentingnya pertanian berkelanjutan.
Melalui metode pembuatan pupuk nabati dengan menggunakan mikroorganisme lokal, peserta diajak untuk memahami konsep pertanian organik yang ramah lingkungan. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan, tetapi juga memperkuat pemahaman akan pentingnya pertanian berkelanjutan sebagai solusi masa depan dalam menjaga ketahanan pangan.
Selama kegiatan berlangsung, para pemuda dan pemudi tidak hanya diberikan pemahaman teoritis, tetapi juga dihadapkan pada tantangan nyata dalam pengabdian masyarakat. Dari mengajar anak-anak di desa sekitar, melakukan kegiatan sosial bersama komunitas lokal. mereka belajar melalui pengalaman nyata tentang arti dari pelayanan dan tanggung jawab sosial.
Para peserta juga memiliki kesempatan untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan antarwilayah. Dalam suasana kebersamaan, mereka saling berbagi cerita, gagasan, dan inspirasi yang dapat memperkaya perspektif masing-masing.
Hal ini tidak hanya memperluas jaringan sosial mereka, tetapi juga membangun kerjasama yang erat dalam rangka menciptakan kolaborasi yang lebih luas di masa depan.Di akhir kegiatan, Youth Summer Camp menampilkan hasil-hasil karya dan proyek yang telah mereka rancang dan jalankan selama periode pengabdian. Dari pembuatan pupuk organik hingga kampanye lingkungan, setiap inisiatif dipresentasikan sebagai bukti konkret dari dedikasi dan komitmen para pemuda dan pemudi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Melalui serangkaian kegiatan yang beragam dan berorientasi pada pengembangan kepemudaan, Youth Summer Camp 3.0 di Bontang berhasil menciptakan momentum yang berharga bagi pertumbuhan dan pemberdayaan generasi muda Indonesia. Dengan harapan bahwa semangat dan nilai-nilai yang ditanamkan selama acara ini akan terus menginspirasi aksi nyata dalam mewujudkan perubahan positif bagi bangsa dan negara.