Soal Tertib Parkir di Makassar, DPRD: Butuh Ketegasan dan Kesadaran Warga

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 8 Juli 2025 - 15:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hierarkinews, MAKASSAR — Persoalan perparkiran di Kota Makassar kembali menjadi sorotan. Parkir liar, pungutan liar, dan lemahnya penegakan aturan menjadi masalah klasik yang tak kunjung tuntas.

Anggota Komisi B DPRD Makassar, William, menegaskan bahwa penataan parkir hanya bisa efektif jika melibatkan dua unsur utama, ketegasan pemerintah dan kesadaran masyarakat.

“Kalau cuma program dari pemerintah, itu hanya 50 persen jalan. Sisanya tergantung kesadaran masyarakat,” kata William, Selasa (8/7/2025).

Ia mencontohkan negara seperti Singapura, yang menerapkan sistem sanksi ketat, hingga pencabutan permanen SIM bagi pelanggar. Menurutnya, efek jera harus dibangun dengan sistem yang tegas dan konsisten.

“Kalau cuma digembok tapi besok orang parkir sembarangan lagi, untuk apa? Harus ada sistem yang bikin orang berpikir dua kali untuk melanggar,” tegasnya.

Baca Juga :  DPRD-Pemkot Sepakati APBD 2026 Senilai Rp4,6 Triliun Lebih, Mantapkan Pembangunan Kota Makassar

Selain menyoroti lemahnya penegakan, William juga mengkritisi perilaku sebagian petugas parkir resmi yang tidak memberikan karcis dan menarik tarif semaunya. Ia menyebut hal ini sebagai cerminan buruk yang menghambat ketertiban.

“Bagaimana masyarakat mau tertib kalau petugas resmi saja tidak tertib? Yang pakai rompi pun kadang tidak ada karcis,” kritiknya.

William juga menyarankan agar pemerintah menata ulang koordinasi kelembagaan antara PD Parkir dan Bapenda, yang selama ini dinilai tumpang tindih. Persaingan soal pengelolaan titik-titik parkir justru membuat sistem retribusi amburadul.

Ia mendorong Pemkot untuk berani menjalin kerja sama dengan pihak swasta, seperti rencana pembangunan lahan parkir bertingkat di Jalan Boulevard. Menurutnya, hal ini perlu dilanjutkan dengan sistem bagi hasil yang transparan.

Baca Juga :  Apiaty Amin Syam Resmi Dilantik PAW Anggota DPRD Makassar

“Jangan berharap ada investor yang mau tanam modal kalau sistemnya tidak jelas,” katanya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa penataan parkir harus dibarengi edukasi publik dan pembenahan tata ruang. William mencontohkan sejumlah program seperti pemilahan sampah, yang gagal karena minimnya pemahaman warga.

“Sekeren apa pun sistem yang dibuat, kalau masyarakat tidak paham atau tidak peduli, ya percuma,” tutupnya.

Dengan demikian, solusi persoalan parkir di Makassar harus menyentuh dua arah: penegakan aturan yang tegas dari pemerintah dan partisipasi aktif warga dalam menjaga ketertiban bersama. (*)

Berita Terkait

Seluruh Fraksi DPRD Makassar, Sepakat APBD 2026, Dukung Program MULIA
DPRD-Pemkot Sepakati APBD 2026 Senilai Rp4,6 Triliun Lebih, Mantapkan Pembangunan Kota Makassar
Pemkot Makassar Tegaskan Sikap atas Pandangan Fraksi DPRD Terkait APBD 2026
Aspirasi Masyarakat Dikawal DPRD, Pemkot Siap Wujudkan Kebijakan yang Lebih Responsif
TPI Paotere Terbengkalai, Fraksi Demokrat & Pemkot Turun Tangan Serius
Gerak Cepat DPRD dan Pemkot Sepakati KUA PPAS 2026, APBD Diproyeksi Rp5,1 Triliun
DPRD Makassar Dukung Langkah Cepat Pemkot Bangun Jembatan Makassar ke Takalar
Kado Hari Santri 2025, Pemkot Makassar dan DPRD Rancang Ranperda Fasilitas Pesantren

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 07:59 WIB

Seluruh Fraksi DPRD Makassar, Sepakat APBD 2026, Dukung Program MULIA

Minggu, 30 November 2025 - 18:16 WIB

DPRD-Pemkot Sepakati APBD 2026 Senilai Rp4,6 Triliun Lebih, Mantapkan Pembangunan Kota Makassar

Rabu, 26 November 2025 - 19:34 WIB

Pemkot Makassar Tegaskan Sikap atas Pandangan Fraksi DPRD Terkait APBD 2026

Senin, 24 November 2025 - 21:20 WIB

Aspirasi Masyarakat Dikawal DPRD, Pemkot Siap Wujudkan Kebijakan yang Lebih Responsif

Selasa, 18 November 2025 - 13:05 WIB

TPI Paotere Terbengkalai, Fraksi Demokrat & Pemkot Turun Tangan Serius

Berita Terbaru