hierarki.news.com, Pinrang –  Pemotongan bantuan ini diduga dilakukan oleh LK, oknum orang dekat Kepala Desa Samaenre, Kecamatan Mattiro Sompe.

Salah satu penerima bansos, IG, mengaku menerima bantuan sosial yang dicairkan LK di salah satu agen BRI Link di Desa Patobong. “Yang saya terima hanya Rp200 ribu,” katanya.

Ia menambahkan bahwa setelah lebaran Idul Adha kemarin, LK kembali memberikan uang Rp200 ribu tanpa melalui ATM. “Itupun setelah berita dugaan penyelewengan dana bansos warga viral di media sosial.”

Saya meminta agar pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus tersebut karna sampai hari ini belum ada titik terang terkait kasus tersebut yang dimana kasus ini kepolisian harus betul-betul profesional dalam menindaki “bill Gates” ujar presiden mahasiswa ICP

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa warga seharusnya menerima bansos sebesar Rp400 ribu, namun LK hanya memberikan Rp200 ribu kepada setiap penerima bansos yang dicairkan melalui BRI Link.

Untuk mengelabui penerima bansos, LK mencairkan sebanyak dua kali dengan nominal Rp200 ribu, agar nominal yang tertulis di struk juga Rp200 ribu. (Amran)