Hierarkinews, MAKASSAR — Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar memasuki usia ke-101 tahun, dengan tantangan besar untuk memperluas jangkauan layanan air bersih dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Dengan usia PDAM yang sekarang, DPRD Makassar menegaskan perlunya langkah konkret agar kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi secara merata.
Sekretaris Komisi B DPRD Makassar, Andi Tenri Uji Idris, mengungkap bahwa keluhan warga soal ketiadaan layanan air bersih terus ia dengar, terutama di daerah pemilihannya yang meliputi Mamajang, Mariso, dan Tamalate, dengan fokus pada kawasan Barombong.
“Setiap kali kunjungan dapil, PDAM selalu jadi keluhan utama. Warga minta pemasangan jaringan karena air adalah kebutuhan vital. Ini harus jadi prioritas,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya, pelayanan PDAM juga masih perlu dibenahi agar mampu memberikan kualitas prima bagi pelanggan.
“Yang perlu dibenahi adalah pelayanannya. PDAM harus lebih maksimal dalam melayani masyarakat,” tambahnya.
Hal senada disampaikan anggota Komisi B lainnya, Kasrudi. Ia menegaskan bahwa PDAM tidak hanya dituntut menjaga sisi sosialnya, tetapi juga harus menggenjot pendapatan untuk mendukung operasional.
“Perbaiki yang kurang, tingkatkan yang sudah baik. Harus ada inovasi baru supaya kinerja dan pendapatan meningkat, tapi tetap menjaga peran sosial,” kata Kasrudi.
Desakan tersebut datang di tengah klaim keberhasilan PDAM dalam memperbaiki kinerja dalam tiga bulan terakhir.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memaparkan bahwa kerugian berhasil ditekan dari Rp5,2 miliar menjadi Rp826 juta, sementara pendapatan Juli 2025 mencapai Rp30,4 miliar—tertinggi sepanjang tahun.
Tak hanya itu, PDAM memperbaiki lebih dari 2.000 titik kebocoran pipa, menurunkan tingkat kehilangan air dari 52% menjadi 45%, serta memperluas akses air bersih untuk 3.114 rumah. Program MULIA juga menyalurkan lebih dari 600 sambungan gratis bagi warga yang membutuhkan.
Munafri menargetkan dalam waktu dekat layanan PDAM akan menjangkau wilayah utara dan timur Makassar, seiring rampungnya koneksi jaringan pipa utama.
“Efisiensi anggaran, penataan SDM, dan disiplin kerja menjadi pondasi untuk mewujudkan pelayanan merata dan berkelanjutan bagi seluruh warga kota,” tegasnya.
Meski begitu, capaian tersebut masih akan diuji oleh pekerjaan rumah terbesar PDAM yang akan memastikan setiap rumah tangga di Makassar—termasuk yang berada di daerah pinggirandapat menikmati air bersih tanpa terkendala jaringan maupun kualitas layanan.(*)










