DPRD Makassar Soroti Dugaan UMKM Tak Dilibatkan dalam Program Seragam Gratis

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 1 Agustus 2025 - 09:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hierarkinews, MAKASSAR — Program pembagian seragam sekolah gratis bagi siswa di Kota Makassar kembali menuai sorotan. Dugaan muncul bahwa tidak semua proses pengadaan seragam melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal sebagaimana yang dijanjikan sebelumnya.

Temuan ini diungkap Laskar Merah Putih (LMP) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi D DPRD Makassar, baru-baru ini.

Dalam pemaparannya, LMP menyebut dua toko, yaitu Toko Sinar Bahagia dan Toko Firman di Pasar Butung, yang diduga tidak termasuk dalam daftar 33 UMKM resmi penyedia seragam.

Selain itu, nama seorang individu bernama Roy disebut melakukan pembelian seragam dari toko-toko tersebut.

Ketua Komisi D DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham, meminta semua pihak melihat persoalan ini secara objektif.

Ia menegaskan pentingnya penelusuran lebih lanjut agar dapat dipastikan apakah proses distribusi sesuai dengan prinsip keterbukaan dan pemberdayaan UMKM.

“Kalau disebut nama Roy sebagai pemenang tender tetapi tidak terdaftar sebagai UMKM, tentu kami perlu mendalami lebih lanjut. Ini bukan soal menyalahkan, tapi bagaimana menjaga transparansi dan kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah,” ujar Ari, Kamis (31/7).

Baca Juga :  Anggota DPRD Makassar Andi Suhada Gelar Sosialisasi Perda Penyelenggaraan Pendidikan

Ari juga menyampaikan bahwa sekitar 33 ribu seragam telah didistribusikan kepada siswa.

Namun, kualitas dan kesesuaian spesifikasi tetap menjadi perhatian. Jika ditemukan ketidaksesuaian, ia menilai perlu ada langkah korektif.

“Kami berharap, bila ditemukan seragam yang tidak sesuai standar, sebaiknya dilakukan evaluasi. Jangan sampai masyarakat dirugikan,” tambahnya.

Menanggapi pernyataan Kepala Dinas Pendidikan yang menyebut proses pengadaan sudah sesuai aturan, Ari menekankan pentingnya komitmen moral dan janji politik kepada masyarakat serta UMKM.

“Kami tidak sedang mempertanyakan dasar hukum, tapi bagaimana mewujudkan janji Wali Kota yang menyebut UMKM akan diberdayakan. Ini bentuk perhatian kita terhadap pelaku usaha kecil yang sudah dijaring oleh Dinas Koperasi,” jelasnya.

Baca Juga :  DPRD-Pemkot Sepakati APBD 2026 Senilai Rp4,6 Triliun Lebih, Mantapkan Pembangunan Kota Makassar

Hal senada diungkapkan anggota Komisi D DPRD Makassar, Muchlis A. Misbah. Ia menyayangkan bila pelaku UMKM yang sudah dipersiapkan tidak diberi kesempatan secara adil dalam proses pengadaan.

“Program ini semangatnya bagus, dan kami apresiasi. Tapi kalau pelaksanaannya justru tidak melibatkan UMKM sebagaimana dijanjikan, tentu kami harap ada evaluasi. Supaya harapan masyarakat benar-benar tercapai,” ujarnya.

Muchlis menegaskan persoalan ini bukan sekadar soal pengadaan seragam, tetapi menyangkut keadilan dan komitmen terhadap penguatan ekonomi lokal.

“Wali Kota punya cita-cita memberdayakan UMKM, dan kami ingin itu tetap terjaga. Maka kami mendorong agar proses pengadaan ini dievaluasi menyeluruh, supaya pelaku UMKM benar-benar merasa dilibatkan,” pungkasnya.

DPRD berharap evaluasi tersebut dapat menjadi langkah konstruktif untuk memperbaiki pelaksanaan program, tidak hanya terkait seragam sekolah, tetapi juga program lain yang menyangkut kepentingan masyarakat luas dan pelaku ekonomi kecil. (*)

Berita Terkait

Seluruh Fraksi DPRD Makassar, Sepakat APBD 2026, Dukung Program MULIA
DPRD-Pemkot Sepakati APBD 2026 Senilai Rp4,6 Triliun Lebih, Mantapkan Pembangunan Kota Makassar
Pemkot Makassar Tegaskan Sikap atas Pandangan Fraksi DPRD Terkait APBD 2026
Aspirasi Masyarakat Dikawal DPRD, Pemkot Siap Wujudkan Kebijakan yang Lebih Responsif
TPI Paotere Terbengkalai, Fraksi Demokrat & Pemkot Turun Tangan Serius
Gerak Cepat DPRD dan Pemkot Sepakati KUA PPAS 2026, APBD Diproyeksi Rp5,1 Triliun
DPRD Makassar Dukung Langkah Cepat Pemkot Bangun Jembatan Makassar ke Takalar
Kado Hari Santri 2025, Pemkot Makassar dan DPRD Rancang Ranperda Fasilitas Pesantren

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 07:59 WIB

Seluruh Fraksi DPRD Makassar, Sepakat APBD 2026, Dukung Program MULIA

Minggu, 30 November 2025 - 18:16 WIB

DPRD-Pemkot Sepakati APBD 2026 Senilai Rp4,6 Triliun Lebih, Mantapkan Pembangunan Kota Makassar

Rabu, 26 November 2025 - 19:34 WIB

Pemkot Makassar Tegaskan Sikap atas Pandangan Fraksi DPRD Terkait APBD 2026

Senin, 24 November 2025 - 21:20 WIB

Aspirasi Masyarakat Dikawal DPRD, Pemkot Siap Wujudkan Kebijakan yang Lebih Responsif

Selasa, 18 November 2025 - 13:05 WIB

TPI Paotere Terbengkalai, Fraksi Demokrat & Pemkot Turun Tangan Serius

Berita Terbaru